Kamis, 01 April 2021

Pemeliharan Kebersihan Alat Reproduksi Kelas 6


 Pemeliharan Kebersihan Alat Reproduksi


3.9 Memahami perlunya pemeliharaan kebersihan alat reproduksi

4.9 Memaparkan perlunya pemeliharan kebersihan alat reproduksi

Apa itu kesehatan reproduksi (kespro)?



Kesehatan reproduksi sendiri adalah segala hal yang berhubungan dengan kesehatan seksual hingga pendidikan seksual yang bertujuan untuk menjaga, mencegah dan mengembalikan fungsi organ seksual dari gangguan.
Khususnya pada remaja agar setiap individu mampu menjalani proses reproduksinya secara sehat dan bertanggungjawab.

Serta terbebas dari perlakuan diskriminasi dan kekerasan, termasuk di dalamnya pengakuan dan penghormatan atas hak-hak kesehatan reproduksi dan seksual sebagai bagian integral dari Hak Azasi Manusia.


Sehingga, dalam hal ini, orang tua dan guru memiliki peran penting untuk membantu dalam mendampingi dan memberikan pengetahuan soal seksualitas serta kesehatan reproduksi pada remaja.

Sebab, apabila terdapat persepsi dan pengetahuan yang salah, dapat berisiko buruk pada kesehatan reproduksi remaja.

Kementrian Kesehatan, melalui laman promkes.kemkes.go.id, mengatakan setidaknya masing-masing remaja harus memiliki pengetahuan dasar mengenai reproduksi, seperti mengenalkan proses, fungsi, dan sistem reproduksi.

Selain itu remaja juga harus mengetahui jenis penyakit atau infeksi menular seksual, mampu menghindari kekerasan seksual, serta membangun kepercayaan diri dengan tujuan untuk menghindari perilaku berisiko.

Sementara itu, selain harus memahami soal kespro dan seksualitas, remaja juga perlu diajak berdiskusi tentang pentingnya menjaga kesehatan alat reproduksi.

Pengetahuan Dasar Kesehatan Reproduksi Pada Remaja

Usia remaja adalah masa transisi yang ditandai dengan berbagai perubahan emosi, psikis, dan fisik dengan ciri khas yang unik. Penting bagi remaja untuk mendapatkan informasi yang tepat tentang kesehatan reproduksi dan berbagai faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi.

Sebagai pengenalan terhadap kesehatan reproduksi dasar, remaja harus mengetahui beberapa hal di bawah ini:

  1. Pengenalan tentang proses, fungsi, dan sistem alat reproduksi
  2. Mengetahui penyakit HIV/AIDS dan penyakit menular seksual lainnya, serta dampaknya pada kondisi kesehatan organ reproduksi
  3. Mengetahui dan menghindari kekerasan seksual
  4. Mengetahui pengaruh media dan sosial terhadap aktivitas seksual
  5. Mengembangkan kemampuan dalam berkomunikasi, terutama membentuk kepercayaan diri dengan tujuan untuk menghindari perilaku berisiko.

Cara menjaga kesehatan alat reproduksi


Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan remaja untuk menjaga kesehatan alat reproduksinya.

- Memakai handuk yang lembut, kering, bersih, dan tidak berbau atau lembab

- Memakai celana dalam dengan bahan yang mudah menyerap keringat

- Mengganti pakaian dalam minimal 2 kali dalam sehari

- Bagi perempuan, sesudah buang air kecil, membersihkan alat kelamin sebaiknya dilakukan dari arah depan menuju belakang agar kuman yang terdapat pada anus tidak masuk ke dalam vagina

- Bagi laki-laki, dianjurkan untuk dikhitan atau disunat guna mencegah terjadinya penularan penyakit menular seksual serta menurunkan risiko kanker penis.

Untuk perempuan yang mulai memasuki masa menstruasi juga harus memperhatikan kebersihan alat reproduksi saat menstruasi.

Cara menjaga kebersihan reproduksi saat menstruasi dapat dilakukan dengan:

- Pilihlah pembalut yang bebas dari berbagai jenis bahan berbahaya dan nyaman saat dipakai

- Ganti pembalut secara berkala, antara 3 hingga 5 kali dalam sehari

- Bersihkan vagina terlebih dulu sebelum mengganti pembalut. Membersihkan vagina sebainya dilakukan dengan air mengalir dan sebaiknya hindari penggunaan sabun

- Cuci tangan sampai bersih usai membuang pembalut serta sebelum mengganti pembalut

- Rutin mengganti celana dalam untuk menghindari resiko tidak nyaman di sekitar vagina. Pastikan memakai celana dalam yang terbuat dari bahan yang menyerap keringat

 Kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental, dan sosial secara utuh terkait fungsi, peran, dan sistem reproduksi. Kebersihan alat reproduksi harus dijaga. Cara memelihara kebersihan alat reproduksi antara lain mencuci tangan; membersihkan alat reproduksi setelah buang air; mengenakan celana dalam yang bersih dan higienis; mengelap dengan handuk dan tisu; mencuci pakaian dan celana yang kotor; mengenakan celana yang longgar; membiasakan buang air di toilet atau kamar mandi; serta menjauhi makanan dan minuman tidak sehat.

Bagian tubuh di sekitar alat reproduksi jika kurang bersih dan terawat akan menimbulkan penyakit. Penyakit yang timbul antara lain infeksi saluran kencing, kudis, eksim, dan urethritis. Menjaga kebersihan dan kesehatan alat reproduksi memiliki banyak manfaat.


A. Perlunya Memelihara Alat Reproduksi

Alat reproduksi merupakan bagian tubuh yang memiliki fungsi yang penting bagi tubuh. Kesehatan alat reproduksi juga harus dijaga dengan baik.


1. Manfaat Menjaga Kebersihan Alat Reproduksi
Beberapa manfaat menjaga kebersihan alat reproduksi sebagai berikut.
  1. Kulit di sekitar alat reproduksi selalu sehat dan bebas dari bau tidak sedap.
  2. Aktivitas buang air kecil dan buang air besar tidak terganggu.
  3. Terhindar dari berbagai penyakit.
  4. Dapat beraktivitas sehari-hari dengan nyaman.

2. Tujuan Menjaga Kebersihan Alat Reproduksi
Berikut ini tujuan menjaga kebersihan alat repoduksi.
  1. Memelihara fungsi alat reproduksi.
  2. Menghindari munculnya aroma tidak sedap pada alat reproduksi.
  3. Mencegah terjangkitnya penyakit pada alat reproduksi.
  4. Meningkatkan kenyamanan dalam melakukan aktivitas.

B. Perilaku dalam Memelihara Kebersihan Alat Reproduksi
Membiasakan menjaga kebersihan alat reproduksi menjadikan tubuh selalu sehat.

1. Cara Memelihara Kebersihan Alat Reproduksi
Kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental, dan sosial secara utuh terkait fungsi, peran, dan sistem reproduksi. Kondisi sehat tidak berarti bebas penyakit atau kecacatan, tetapi sehat secara mental dan sosial kultural. Untuk mencapai derajat sehat, kamu harus memelihara kebersihan alat reproduksi. Beberapa cara menjaga kebersihan alat reproduksi antara lain sebagai berikut.


  1. Mencuci Tangan. Tangan biasa digunakan untuk menyentuh benda. Dapat jadi, benda yang disentuh atau dipegang kotor. Setelah buang air, perlu mencuci tangan. Jika tidak dicuci, tangan menjadi tempat kuman berkembang biak. Gunakan sabun ketika mencuci tangan.
  2. Membersihkan Diri setelah Buang Air. Bilaslah anggota tubuh menggunakan air bersih yang mengalir. Gunakan tangan kiri untuk membersihkannya. Gunakan pula sabun agar kebersihannya makin terjaga.
  3. Mengelap dengan Handuk atau Tisu. Untuk menghindari tumbuhnya jamur, perlu mengeringkan tubuhmu dengan mengelap tubuh. Kamu dapat menggunakan handuk atau tisu saat berkeringat atau basah.
  4. Mengenakan Celana Dalam yang Bersih dan Higienis Higienis diartikan bebas dari kuman atau tidak mengandung bibit penyakit. Celana dalam yang kotor dan lembap rentan kuman penyakit.
  5. Mencuci Pakaian dan Celana yang Kotor. Pakaian dan celana kotor menjadi sarang bibit penyakit. Agar tetap bersih, pakaian dan celana kotor harus dicuci. Selanjutnya, pakaian tersebut dijemur dan disetrika.
  6. Mengenakan Celana yang Longgar. Agar kesehatan reproduksi terjaga, sebaiknya
  7. mengenakan celana agak longgar. Kamu dapat bebas bergerak dan lebih nyaman beraktivitas.
  8. Membiasakan Buang Air di Toilet/Kamar Mandi Biasakan buang air di toilet atau kamar mandi. Kebiasaan ini merupakan sikap terpuji dan dapat menjaga kesehatan tubuh.
  9. Menjauhi Makanan dan Minuman yang Kurang Sehat Setiap orang perlu makanan dan minuman sehat. Dengan mengonsumsi menu sehat, kamu dapat menjaga kesehatan alat reproduksi.

2. Penyakit Akibat Kebersihan Alat Reproduksi Tidak Terjaga
Penyakit yang timbul karena alat reproduksi tidak terjaga kebersihannya sebagai berikut.

a. Infeksi Saluran Kencing
Infeksi saluran kencing atau infeksi saluran kemih disebabkan bakteri Escherichia Coli. Infeksi saluran kencing dibagi menjadi infeksi saluran kencing bagian bawah dan infeksi saluran kencing bagian atas.

Gejala infeksi saluran kencing bagian bawah, yaitu rasa ingin selalu buang air kecil, nyeri atau perih saat buang air kecil, warna urine keruh, dan bau urine tidak sedap. Gejala infeksi saluran kencing bagian atas, yaitu nyeri pada bagian selangkangan, mual, dan demam.

b. Kudis
Kudis disebabkan tungau Sarcoptes Scabiei. Tungau menggali sarang di bawah lapisan kulit sehingga kulit gatal dan membentuk ruam. Hindari saling meminjam pakaian atau handuk karena menyebabkan penyakit kulit. Seorang penderita kudis sebaiknya disediakan handuk khusus. Pakaian yang dikenakannya tidak boleh dikenakan orang lain.

c. Eksim
Eksim atau eksema adalah peradangan pada kulit yang menyebabkan munculnya gatal-gatal. Pada kondisi tertentu, kulit memerah, kering, dan pecah-pecah. Eksim merupakan jenis penyakit jangka panjang. Setelah menghilang, gejalanya dapat muncul kembali. Kulit yang terkena eksim tidak boleh digaruk karena menyebabkan infeksi dan iritasi.

d. Urethritis
Urethritis adalah penyakit infeksi yang menyebabkan peradangan pada bagian lapisan uretra. Lapisan uretra adalah sebuah saluran kecil yang berfungsi mengalirkan air kencing ke luar tubuh. Penyebab urethritis antara lain bakteri yang masuk ke saluran uretra sehingga terjadi infeksi.

Pubertas pada Masa Remaja

Ketika berada pada usia remaja, manusia baik laki-laki maupun perempuan akan mengalami pubertas.

Pubertas adalah masa saat seseorang akan mengalami perubahan fisik, pola pikir, dan pematangan fungsi organ reproduksi.

Ketika mengalami pubertas, tubuh seseorang akan berubah, yang dipengaruhi oleh hormon.

Pada laki-laki, pubertas dimulai pada usia 13 atau 14 tahun sampai usia sekitar 17 sampai 19 tahun.

Sedangkan pada perempuan, pubertas dimulai pada usia 10 atau 11 tahun sampai usia 17 sampai 19 tahun.

Ciri fisik remaja yang mengalami pubertas akan berbeda antara laki-laki dengan perempuan.



Ciri fisik laki-laki yang sudah mengalami pubertas adalah:

- Massa otot bertambah

- Dada membidang

- Suara menjadi lebih berat

- Tumbuh kumis dan jakun

- Tumbuh jerawat

- Keringat semakin banyak

Lalu ciri fisik perempuan yang mengalami pubertas adalah:

- Pinggul mulai membesar

- Suara berubah menjadi lebih nyaring

- Tumbuh jerawat

- Mengalami menstruasi

- Keringat semakin banyak

Berbagai penyakit yang bisa menyerang alat reproduksi, yaitu:

1. Keputihan

Adalah penyakit yang terjadi pada perempuan dan disebabkan oleh jamur yang tubuh di pakaian dalam yang kotor.

2. Kanker Rahim

Merupakan kanker yang tumbuh di dalam rahim, yaitu rempat di mana janin tumbuh.

Sama seperti keputihan, kanker rahim juga hanya terjadi pada perempuan.

3. Kanker Prostat

Adalah kanker yang ebrkembang di bagian kelenjar prostat pada laki-laki. Sel kanker prostat bisa menyebar ke bagian tubuh lain, terutama tulang.

4. Gangguan Menstruasi

Setelah mengalami pubertas, perempuan akan mengalami menstruasi setiap bulannya. Namun ada juga yang mengalami gangguan menstruasi.

Akibatnya, hal ini membuat perempuan bisa mengalami menstruasi lebih dari sekali dalam sebulan atau tidak mengalami menstruasi secara teratur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BAHAYA ROKOK, MINUMAN KERAS DAN NARKOBA ,KELAS 5

  BAHAYA ROKOK, MINUMAN KERAS DAN NARKOBA 3.10 Memahami bahaya merokok, minuman keras, dan narkotika, zat-zat adiktif (NAPZA) serta obat be...