Rabu, 03 Februari 2021

Renang dan dasar-dasar penyelamatan diri Di Air Kelas 6

 



KD.3.8 Memahami keterampilan salah satu gaya renang dan dasar-dasar penyelamatan diri.

  KD. 4.8 Mempraktikkan keterampilan salah satu gaya renang dan dasar-dasar penyelamatan diri

Pengertian renang menurut para ahli

  1. Menurut Muhajir (2004:166), renang merupakan olahraga yang menyehatkan.
    Sebab hampir semua otot tubuh bergerak sehingga seluruh otot berkembang dengan pesat dan kekuatan perenang bertambah meningkat.
  2. Menurut Budiningsih (2010:2), renang merupakan salah satu olahraga air yang dilakukan dengan menggerakkan badan di air.
    Seperti menggunakan kaki dan tangan sehingga badan terapung di permukaan air.
  3. Menurut Abdoelah (1981:270), Renang merupakan suatu jenis olahraga yang dilakukan di air. Baik di air tawar maupun di air asin atau laut.
  4. Menurut Erlangga (2010:75), Renang merupakan olahraga air yang sangat menyenangkan.
    Dan bermanfaat bagi kekuatan otot tubuh, jantung, paru-paru dan membangkitkan perasaan berani.
  5. KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

    Renang adalah gerakan badan, mengapung, menyelam, melintasi air menggunakan kaki, tangan, sirip, ekor, atau yang lainnya.


Sejarah


Renang sudah dikenal sejak zaman pra-sejarah. Hal ini diketahui sejak penemuan gua-gua yang dipercaya sebagai tempat para perenang zaman batu. Gua-gua tersebut berada di Barat Daya Mesir, dekat Wadi Sora

Selain itu, bukti menguatkan juga ditemukan di Mesir, pada stempel lilin yang diperkirakan berada pada tahun 4.000-9.000 tahun SM. Dalam stempel tersebut, digambarkan empat orang perenang dengan menggunakan gaya bebas.

Lalu, ditemukan pula lukisan dinding yang berada di Babylonia. Pada lukisan tersebut ditunjukkan orang yang berenang dengan menggunakan gaya dada. Lukisan tersebut adalah lukisan paling terkenal yang ditemukan di padang pasir Kebir. Diperkirakan usia dari lukisan tersebut berada pada tahun 4.000 SM.

Selain itu, dalam sejarah Jepang pun renang sudah dipelajari. Teknik renang menjadi salah satu kemampuan yang wajib dikuasai oleh para samurai saat itu. Dalam catatan sejarah, pertandingan pertama kali dalam renang diselenggarakan pada tahun 36 SM oleh Kaisar Suingui.

Olahraga renang sudah muncul di kota Londan sejak abad 19. Namun pada tahun 1837, di London hanya terdapat 6 kolam renang. Popularitas renang terus membaik, dan pada tahun 1869 beberapa asosiasi mulai muncul. Popularitas kejuaraan renang sederap dengan kebangkitan Olimpyade dan tercantum sebagai olahraga modern di Athena pada tahun 1896.

Akibat popularitasnya yang semakin naik, Indonesia juga turut mengawali kegiatan renang ini dan kota Bandung menjadi kota pertama yang mengawali olahraga renang. Hal tersebut dibuktikan dengan kolam Cihampelas yang dibangun saat itu pada tahun 1904. Bahkan Indonesia masih memiliki beberapa kolam renang lainnya di beberapa kota besar seperti Jakarta, Surabaya dan lainnya.

Kolam renang tersebut membuat perkembangan cabang olahraga renang di Indonesia makin populer, sehingga dibentuklah perkumpulan-perkumpulan renang, antara lain Bandungsche Zwembond atau Perserikatan Renang Bandung pada tahun 1917. Pada waktu itu serikat tersebut memiliki perkumpulan yang bernaung dibawahnya, termasuk perkumpulan renang siswa-siswa sekolah di Bandung.

Perserikatan tersebut disusul oleh berdiri Oost Java Zwembond (Perserikatan Renang Jawa Timur) pada tahun 1927 di Jawa Timur . Dua peloncat indah Belanda mencetak prestasi pada tahun1934. Hamaman dan Van de Gron, masing-masing sebagai juara pertama dan kedua nomor papan 3 meter dan menara. Ketika Far Eastern Games (maksudnya Olimpyade Timur Jauh) berlangsung di Manila pada tahun 1934 kedua peloncat tersebut menjadi utusan Hindia Belanda.

Pertandingan pada olahraga renang pertama kali diadakan dalam sebuah Olimpiade modern pada tahun 1896 di Athena, Yunani. Pada Olimpiade ini, hanya empat nomor pada cabang olahraga yang dapat dipertandingkan dari rencana semula enam nomor. Masing-masing antara lain sebagai berikut :

  • Nomor 100 meter
  • Nomor 500 meter
  • Nomor 1.200 meter
  • Nomor bebas
  • 100 meter bagi para pelaut.

Olimpiade yang kedua diselenggarakan di kota Paris, Prancis pada tahun 1900 dan mempertandingkan diantaranya yakni :

  • Nomor 200 m
  • Nomor 1.000 m
  • Nomor 4.000 m
  • Nomor bebas
  • 200 m gaya dada
  • 200 m nomor beregu

Persatuan Renang Internasional atau Federation Internationale De Natation De Amateur (FINA) sudah dibentuk pada tahun 1908 yang pada awalnya dapat menetapkan, gaya kupu-kupu juga merupakan variasi gaya dada. Gaya ini baru menjadi salah satu gaya terpisah pada tahun 1952.

Wanita yang baru diperkenankan ikut dalam sebuah pertandingan renang yaitu pada Olimpiade tahun 1912 di kota Stockholm, Belanda. Itupun hanya nomor bebas saja.

Seiring dengan perkembangan pada olahraga renang, renangpun menjadi semakin popular. Penggemar olahraga renang akan semakin bertambah. Bahkan, tidak jarang anak-anak juga dapat diajarkan renang pada usia sangat dini.

Sarana dan Prasarana Renang


Kolam Renang

Kolam renang adalah tempat yang dijadikan sarana untuk melakukan olahraga ini, kolam renang sendiri memiliki ukuran standar, yaitu :

Standar Nasional:

  • Panjang 50 meter.
  • Lebar 25 meter.
  • Kedalaman 2 meter.

Standar Internasional:

  • Panjang 50 meter.
  • Lebar 25 meter.
  • Kedalaman 3 meter.

Lintasan

Lintasan memiliki ukuran yang sesuai dengan standar resmi, yaitu memiliki lebar lintasan 2,5 m dan jaraknya sekitar 0,2 diluar lintasan pertama ataupun yang terakhir. Setiap lintasan ditandai dengan sebuah tali yang terdiri dari pelampung yang panjangnya sama dengan lintasan.

Pengukur Waktu

Pengukur waktu menjadi acuan bagi para perenang, yang mana alat ini ini diletakkan disisi kolam untuk menghitung waktu secara otomatis, adapun ketebalan dari pengukur ini adalah sekitar 1 cm. Para perenang diharuskan untuk menyentuh papan pengukur waktu ini, baik saat pembalikan ataupun sewaktu finish. Prasarana ini sendiri mulai digunakan pada tahun 1967 di Kanada dalam acara Pan American Games.

Balok Start

Terakhir adalah balok start, yang mana memiliki ukuran

  • Memiliki tinggi antara 0,5 m hingga 0,75 dari permukaan air.
  • Memiliki ukuran dimensi yaitu: 0,5 x 0,5 m, yang di atasnya dilapisi bahan antilicin.
  • Kemiringan balok start: tidak melebihi 10°.

Gaya Berenang

Terdapat 4 macam gaya yang bisa dilakukan saat berenang, antaralain :

Gaya Bebas

Posisi dada saat melakukan gaya bebas yaitu menghadap ke permukaan air sementara kedua belah tangan secara bergantian digerakkan jauh ke depan dengan gerakan mengayuh, sementara kedua belah kaki menendang keatas kebawah secara bergantian. Pernapasan dilakukan ketika kepala berpaling ke samping disaat tubuh pada posisi miring. Saat ingin bernafas, perenang bisa menoleh ke kiri ataupun ke kanan.Gaya bebas merupakan gaya yang dapat membuat tubuh melaju lebih cepat di air.

Gaya Dada

Saat melakukan gaya ini tubuh harus dalam posisi stabil dan kepala berada di luar air dalam waktu yang lama. Gaya dada ini juga dikenal dengan sebutan gaya katak .Posisi dada saat melakukan gaya ini yaitu menghadap ke permukaan air, namun berbeda dari gaya bebas, batang tubuh selalu dalam keadaan tetap. Kedua belah kaki menendang ke arah luar sementara kedua belah tangan diluruskan di depan. Tangan melakukan gerakan seperti membelah air agar badan maju lebih cepat ke depan. Pernapasan pada gaya dada dilakukan pada saat mulut berada di permukaan air, setelah satu kali gerakan tangan-kaki atau dua kali gerakan tangan-kaki.

Gaya Punggung

Saat melakukan gaya ini, posisi punggung menghadap ke permukaan air. Posisi wajah berada di atas air sehingga orang mudah mengambil napas. Saat melakukan gaya ini perenang hanya bisa melihat ke atas. Pada saat berlomba, perenang hanya bisa memperkirakan dinding tepi kolam dengan cara menghitung jumlah gerakan.

Gerakan lengan dan kaki pada gaya punggung serupa dengan gaya bebas, namun dengan posisi tubuh telentang di permukaan air. Kedua tangan digerakkan menuju pinggang secara bergantian layaknya gerakan mengayuh. Agar dapat mengambil nafas, mulut dan hidung berada di luar air.

Gaya Kupu-kupu

Merupakan salah satu gaya berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air.Gaya kupu-kupu juga dikenal sebagai gaya lumba-lumba. Kedua lengan ditekan ke bawah secara bersamaan dan digerakkan ke arah luar sebelum diayunkan ke depan. Sementara kedua kaki menendang ke bawah secara bersamaan dan ke atas. Udara dihembuskan kuat-kuat dari mulut dan hidung sebelum kepala muncul dari air, dan udara dihirup lewat mulut ketika kepala berada di luar air.

Nomor Perlombaan Renang

Terdapat beberapa nomor perlombaan saat ada perlombaan renang, dan nomor perlombaan tersebut dintentukan oleh berbagai faktor, misalnya jarak tempun dan jenis kelamin.

Adapaun nomor-nomor renang putra dan putri yang di perlombakan dalam suatu Olimpiade yakni:

  • Gaya bebas: 50 m, 1`00 m, 200 m, 400 m, 800 m (putri) 1500 m (putra)
  • Gaya kupu-kupu : 100 m, 200 m.
  • Gaya punggung : 100 m, 200 m
  • Gaya punggung : 100 m, 200 m
  • Gaya dada : 100 m, 200 m
  • Gaya ganti perorangan : 200 m, 400 m
  • Gaya ganti estafet : 4 x 100 m
  • Gaya bebas estafet : 4 x 100 m, 4 x 200 m

Federasi Renang Internasional mengakui rekor dunia putra atau putri untuk nomor-nomor renang:

  • Gaya bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m, 1500 m
  • Gaya punggung: 50 m, 100 m, 200 m
  • Gaya dada: 50 m, 100 m, 200 m
  • Gaya kupu-kupu: 50 m, 100 m, 200 m
  • Gaya ganti perorangan: 100 m (hanya lintasan pendek), 200 m, 400 m
  • Gaya ganti estafet: 4×100 m
  • Gaya bebas estafet: 4×100 m, 4×200 m

Manfaat Renang

  • Melatih Pernafasan
  • Meningkatkan Kekuatan Otot dan Tulang
  • Meninggikan Badan
  • Sehat Bagi Jantung
  • Bentuk tubuh ideal
  • Meredakan stress
  • Meningkatkan Kebugaran Tubuh
  • Meredakan Radang Sendi
  • Alternatif Rekreasi dan Meningkatkan Mood
  • Membakar Kalori Lebih Banyak

Prinsip – Prinsip Renang

  • Prinsip Hambatan dan Dorongan, Kecepatan maju di dalam renang yakni dari sebuah hasil dari dua kekuatan diantaranya kekuatan yang cenderung untuk dapat menahannya (tahanan dan hambatan) dan kekuatan yang dapat mendorong maju yang di timbulkan oleh gerakan lengan dan kaki.
  • Prinsip Keteraturan Dalam Penggunaan Dorongan (Kontinuitas Gerakan), Penggunaan pada gerakan dorongan yang teratur yaitu dengan lebih baik dan efektif dari pada penggunaan yang tak teratur untuk dapat mendorong tubuh maju.
  • Prinsip Hukum Aksi-Reaksi dalam Pemulihan (Recovery), Mekanika pemulihan pada lengan tiga dari empat gaya renang terjadi di luar air. Mempunyai sebuah pengaruh terhadap efisien dan kecepatan renang.
  • Prinsip Pemindahan Momentum, Sangatlah mudah untuk dapat memindahkan momentum dari suatu bagian tubuh ke bagian tubuh yang lain. Prinsip ini digunakan dalam banyak gerakan-gerakan yang dapat lakukan di dalam dan di luar air.

DASAR PENYELAMATAN DIRI DI AIR


Hakikat  Penyelamatan di Air


Olah raga renang merupakan olahraga yang menyenangkan. Akan tetapi kita harus waspada terhadap bahaya di air, yang justru timbul dari diri sendiri. Penyebabterjadinya bahaya di air antara  lain panik, gugup, sulit bernapas, kejang otot,dan adanya ombak.

Setiap orang hendaknya mampu mengendalikan diri terhadap kemungkinan terjadinya kecelakaan diair.  Kemampuan  mengenai kecelakaan di  air merupakan hal yang penting.  Hal ini merupakan langkahawalsebagai usaha menghindari bahaya di air.
Kejadian berbahaya di air biasanya akan berakibat fatal. Pada umumnya, bahaya  kecelakaan di air adalah ketika korban tidak  dapat bernapas lagi akibat adanya air yang masuk pada saluran pernapasannya. Ketika mulut dan hidung korban kemasukan air, maka kemungkinan pernapasannya akan terganggu. Korban  akan mengalami kesulitan bernapas dan akan berakibat fatal. Untuk itu kita harus mengetahui dasar-dasar penyelamatan di air untuk mengantisifasi kecelakaandi air.

2.   Usaha-usaha Penyelamatan Diri di Air
Hal-hal yang harus diperhatikan utnuk menjaga keselamatan diri di air antara lain sebagai berikut.
a.    Mempelajari kemampuan berenang dengan baik, paling tidak mampu untuk meyelamatkan diri sendiri jika terjadi bahaya saat di air.
b.   Jangan berenang sendiri. Hendaklah berenang bersama dengan orang lain yang mampu memberikan pertolongan jika diperlukan.
c.    Berenang  di tempat atau daerah-daerah yang diperbolehkan menurut peratuaran yang ada.
d.   Berusaha sebaik-baiknya mematuhi  peraturan-peraturan yang berlaku di kolam renang/pantai.
e.    Berusaha mempelajari cara-cara praktis memberikan pertolongan atau penyelamatan  diri,bila terjadi kecelakaan.
f.    Memahami cara memberikan pertolongan pernapasan buatan (Resusitasi).
g.    Mengetahui kemampuan diri dan jangan sekali-kalimencoba di laur batas kemampuan.
h.   Selalu menhindaratau berada di luar air, atau berada saat setelah makan, arus deras,  dan halilintar.
i.     Selalu menjaga jarak dengan menara ataupun tempat papan loncat indah saat berenang, agar dapat terhindar dari kecelakaan.
j.     Mematuhi instruksi  guru sebelum turut serta dalam kegiatan olahraga air.
k.    Berusaha meminta pertolongan,  jika saat membutuhkan.

3.   Pertolongan Kecelakaan di Air
Seringkali kita bingung dan panik jika salah seorang teman mengalami kecelakaan di air. Gugup  akan menjadi-jadi, bahkan berkembangmenjadi panik karena tidak  ada satupun yang  sanggup memberi pertolongan. Kalaupun bisa berengan hanya ala kadarnya, sehingga tidak mungkin bisa memebri pertolongan.
Ketakutan semacam  itu bisa menghantui setiap orang  yang belum mampu berenang dengan baik. bahkan sering timbul kesan bila dirinya sendir yang memberi pertolongan, malah ia terbawa menjadi  korban juga. Sebenarnya kekhawatiran tersebuttidak perlu terjadi apabila penolong tidak panik. Bagaimanapun korban sangat membutuhkan pertolongan dengan segera, sebab suatu keterlambatan akan berakibat kematian.
Cara memberikan pertolongan  kepada korban tenggelam antara lain sebagai berikut.
a.   Memberi pertolongan pertama dengan jangkauan
Memberi  pertolongan dengan jangkauan dari atas kolam apabila korban berada di dekat jangkauan. Cara memberikan pertolongan dengan jangkauan antara lain sebagai berikut.

1)Pertolongan dengan jangkauan dari dek



Renang (Pertolongan jangkauan derek)
2)   Pertolongan dengan jangkauan turun tangga
Renang ( Pertolongan dengan turun tangga)
3) Pertolongan dengan jangkauan melalui kaki



Renang
4)   Pertolongan jika korban jauh dari jangkauan
Renang
5)   Pertolongan dengan menggunakan ring pelampung

Renang
6)   Pertolongan dengan menggunakan ban


Renang


  Pernapasan Buatan

Beberapa cara memberikan pernapasan buatan, antara lain sebagai berikut.
a.    Pernapasan dari mulut ke mulut.
b.   Pernapasan dari mulut ke mulut melalui tube dengan masker muka.
c.    Pernapasan dengan menggunakan balon dan masker muka.
d.   Pernapasan dengan menggunakan resusitator manual atau otomatis.


Langkah-langkah di dalam membrikan pertolongan mulut ke mulut atau mulut ke hidung adalah sebagai berikut.



BAHAYA ROKOK, MINUMAN KERAS DAN NARKOBA ,KELAS 5

  BAHAYA ROKOK, MINUMAN KERAS DAN NARKOBA 3.10 Memahami bahaya merokok, minuman keras, dan narkotika, zat-zat adiktif (NAPZA) serta obat be...