Senin, 05 April 2021

Pemeliharaan Diri dan Orang lain dari penyakit Kelas 5






 Pemeliharaan Diri dan Orang lain dari penyakit

3.9 Memahami konsep pemeliharaan diri dan orang lain dari penyakit menular dan tidak menular

4.9 Menerapkan konsep pemeliharaan diri dan orang lain dari penyakit menular dan tidak menular


Menjaga kesehatan sangat penting agar tubuh tetap sehat, kamu harus rajin mengonsumsi makanan sehat, rajin berolahraga, dan cukup istirahat. Berolahraga secara teratur, cukup istirahat, dan mengonsumsi makanan sehat dan bergizi dapat dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari. Apabila kurang menjaga kesehatan tubuh tentu akan mudah terserang penyakit. Penyakit dapat dikelompokkan menjadi penyakit menular maupun tidak menular..

Penyakit menular dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau organisme lain yang masuk ke dalam tubuh melalui berbagai cara. Karena penyakit ini dapat dengan mudah ditularkan dari orang ke orang, penyebaran wabah penyakit relatif mudah dalam satu komunitas. Untuk melindungi diri dari penyakit menular, pepatah “mencegah lebih baik daripada mengobati” sangat berlaku di sini. Hanya dengan beberapa langkah dan kebiasaan sehat, Anda dapat menghindari kuman dan penyakit.

A. Penyakit Menular
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 82 Tahun 2014 tentang Penanggulangan Penyakit Menular Pasal 1 ayat (1). Dalam peraturan tersebut, dijelaskan penyakit menular adalah penyakit menular kepada manusia yang disebabkan agen biologi seperti virus, bakteri, jamur, dan parasit.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 82 Tahun 2014 tentang Penanggulangan Penyakit Menular Pasal 4, penularan penyakit disebabkan oleh penyakit menular langsung serta penyakit menular vektor dan binatang pembawa penyakit.

Penyakit menular vektor adalah penyakit yang ditularkan oleh serangga, misalnya nyamuk. Selain nyamuk, terdapat binatang pembawa penyakit. Artinya, binatang yang tidak menyebabkan penyakit, tetapi mampu menyebarkan penyakit. Contoh binatang pembawa penyakit, yaitu burung, anjing, dan tikus.

Daftar sebagian penyakit menular langsung serta penyakit menular melalui vektor dan binatang pembawa penyakit dapat kamu cermati pada tabel berikut.

NoPenyakit Menular
Langsung
No.Penyakit Menular melalui
Vektor dan Binatang
Pembawa Penyakit
1.Difteri1.Malaria
2.Tetanus2.Demam Berdarah
3.Folio3.Chikungunya
4.Campak4.Rabies
5.Typhoid5.Pes
6.Kolera6.Toxoplasma
7.Rubella7.Leptospirosis
8.Influenza8.Flu burung (Avian influenza)
9.Miningitis--
10.Tuberkulosis--
11.Hepatitis--
12.Infeksi saluran pencernaan--
13.Infeksi saluran pernapasan--


B. Penyakit Tidak Menular
Penyakit tidak menular (PTM) merupakan penyakit yang bukan disebabkan kuman atau virus serta tidak ditularkan kepada orang lain. Salah satu penyebab penyakit tidak menular adalah orang tersebut memiliki pola hidup tidak sehat.

Terlalu banyak mengonsumsi makanan cepat saji merupakan kebiasaan hidup tidak sehat. Makanan tersebut tinggi kalori, tetapi rendah kandungan gizinya. Pola makan ini juga memperbesar risiko munculnya berbagai penyakit di antaranya penyakit jantung, diabetes (kencing manis), dan tingginya kolesterol. Penyakit tersebut tidak dapat menular, tetapi berbahaya bagi diri sendiri.

Berikut ini daftar penyakit tidak menular yang paling banyak dialami oleh orang yang tidak memiliki pola hidup sehat

  1. Hipertensi alias tekanan darah tinggi merupakan penyakit yang umum terjadi di seluruh wilayah Indonesia. Hipertensi disebut juga sebagai pembunuh senyap, karena sering kali tidak bergejala.
  2. Stroke adalah kondisi terganggunya suplai darah ke otak. Ketika ini terjadi, otak tidak mendapatkan cukup oksigen dan zat gizi sehingga sel-sel otak pun mulai mati.
  3. Gagal jantung merupakan kondisi saat katup jantung tidak bisa memompa darah ke seluruh tubuh dengan benar. Gagal jantung tidak berarti jantung Anda berhenti bekerja secara keseluruhan, melainkan kondisi saat kerja jantung melemah sehingga tidak optimal.
  4. Diabetes adalah penyakit gangguan metabolik yang menahun atau kronis akibat pankreas tidak cukup produksi hormon insulin atau tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif.
  5. Kanker masih menjadi pembunuh mematikan di Indonesia. Gaya hidup tidak aktif hingga faktor keturunan jadi penyebab utama penyakit ini.
  6. Contoh penyakit tidak menular yang lain diabetes, rematik, sariawan, osteoporosis, depresi, keracunan, ambien, usus buntu, asam lambung, gagal ginjal, asam urat, tumor, obesitas, vertigo, migrain, kolesterol, tipes, dan penyakit paru-paru.


Beberapa cara mencegah penyakit tidak menular antara lain sebagai berikut :

  1. Istirahat harus cukup, tidak berlebihan dan juga tidak kurang. Ketika beristirahat, akan terjadi pembahauruan sel-sel tubuh sehingga membuat seseorang akan merasa bugar baik secara fisik maupun psikologis.
  2. Berhenti merokok (atau tidak pernah mulai) menurunkan risiko masalah kesehatan yang serius, seperti penyakit jantung, kanker, diabetes tipe 2, dan penyakit paru-paru, serta kematian dini — bahkan untuk perokok lama.
  3. Makan sehat membantu mencegah, menunda, dan mengelola penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan penyakit kronis lainnya. Pola makan yang seimbang antara buah-buahan, sayuran, biji-bijian, daging tanpa lemak, dan produk susu rendah lemak adalah penting pada segala usia.
  4. Aktivitas fisik yang teratur dapat membantu Anda mencegah, menunda, atau mengelola penyakit kronis. 


Perbedaan Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular

NoPenyakit MenularNo.Penyakit Tidak Menular
1.Rantai penularan jelas: melalui media langsung dari orang ke orang, melalui media udara, melalui media air dan melalui media vektor.1.Tidak ada rantai penularan: karena tidak melalui media perantara dan tidak disebabkan oleh mikrooganisme patogen.
2.Penyakit yang timbulnya cepat, dalam kurun waktu jam, hari hingga minggu. Misalnya Diare.2.Penyakit yang  berlangsung lama (berbilang bulan atau tahun) atau dikenal sebagai penyakit menahun.
3.Penyebab penyakit jelas, misalnya: penyakit TBC disebabkan oleh virus Mycobacterium Tubercullosis.3.Asal muasal penyakit infeksi tidak jelas karena dipengaruhi banyak faktor.
4.Mudah diidentifikasi sifat-sifat penyakit atau kondisi atau membedakan satu penyakit atau kondisi dari yang lainnya4.Susah diidentifikasi sifat-sifat penyakit atau kondisi atau membedakan satu penyakit atau kondisi dari yang lainnya.
5.Mudah mencari penyebabnya: penyebab penyakit yang dapat dikelompokkan menjadi virus, ricketsia, bakteri, jamur, protozoa, cacing.5.Sulit mencari penyebabnya: karena penyebab penyakit tidak menular banyak, sehingga tidak dapat diketahui penyebabnya secara pasti.


C. Melindungi Diri dari Penyakit
Lingkungan dapat memengaruhi kondisi kesehatan manusia. Orang yang tinggal di lingkungan bersih dan sehat cenderung memiliki tubuh sehat. Sebaliknya, orang yang tinggal di lingkungan kotor lebih mudah terkena penyakit. Oleh karena itu, setiap orang hendaknya menjaga tempat tinggal agar tetap sehat dan bersih. Dengan menjaga kebersihan, kita sudah berupaya melindungi diri dari penyakit.

Cara pencegahan penyakit menular diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 82 Tahun 2014 tentang Penanggulangan Penyakit Menular. Berdasarkan peraturan tersebut pencegahan dilakukan dengan promosi kesehatan; pengendalian faktor risiko, penemuan kasus, penanganan kasus, pemberian kekebalan (imunisasi), dan pemberian obat pencegahan secara massal.

Pencegahan penyakit juga dilakukan dengan membiasakan budaya hidup sehat. Tindakan yang dapat kamu biasakansehari-hari sebagai berikut.

  1. Mencuci tangan menggunakan sabun cuci tangan.
  2. Membasmi jentik-jentik nyamuk.
  3. Menggunakan air bersih untuk keperluan rumah tangga.
  4. Mengonsumsi makanan bergizi seimbang.
  5. Melakukan aktivitas fisik (olahraga) secara rutin.
  6. Menggunakan jamban sehat.
  7. Menjaga dan memperhatikan kesehatan organ reproduksi.
  8. Mengupayakan kondisi lingkungan yang sehat.
  9. Mandi secara teratur minimum dua kali sehari.


Pola hidup sehat dapat diterapkan dalam aktivitas sederhana. Contohnya menguras bak mandi secara rutin dan menutup tempat penampungan air. Aktivitas ini untuk mencegah berkembangnya nyamuk penyebar penyakit malaria, demam berdarah, dan chikungunya.

Penyakit pes menular melalui banyak cara, salah satunya melalui kutu yang menggigit hewan pengerat terinfeksi seperti tikus. Untuk mencegah penularan pes, masyarakat perlu mengawasi dan
mengendalikan hewan pengerat di lingkungan sekitar. Tindakan yang dilakukan, yaitu menghindari menumpuk benda rongsok, makanan, atau sampah. Gunakan sarung tangan saat membersihkan tumpukan sampah.

Kamis, 01 April 2021

Pemeliharan Kebersihan Alat Reproduksi Kelas 6


 Pemeliharan Kebersihan Alat Reproduksi


3.9 Memahami perlunya pemeliharaan kebersihan alat reproduksi

4.9 Memaparkan perlunya pemeliharan kebersihan alat reproduksi

Apa itu kesehatan reproduksi (kespro)?



Kesehatan reproduksi sendiri adalah segala hal yang berhubungan dengan kesehatan seksual hingga pendidikan seksual yang bertujuan untuk menjaga, mencegah dan mengembalikan fungsi organ seksual dari gangguan.
Khususnya pada remaja agar setiap individu mampu menjalani proses reproduksinya secara sehat dan bertanggungjawab.

Serta terbebas dari perlakuan diskriminasi dan kekerasan, termasuk di dalamnya pengakuan dan penghormatan atas hak-hak kesehatan reproduksi dan seksual sebagai bagian integral dari Hak Azasi Manusia.


Sehingga, dalam hal ini, orang tua dan guru memiliki peran penting untuk membantu dalam mendampingi dan memberikan pengetahuan soal seksualitas serta kesehatan reproduksi pada remaja.

Sebab, apabila terdapat persepsi dan pengetahuan yang salah, dapat berisiko buruk pada kesehatan reproduksi remaja.

Kementrian Kesehatan, melalui laman promkes.kemkes.go.id, mengatakan setidaknya masing-masing remaja harus memiliki pengetahuan dasar mengenai reproduksi, seperti mengenalkan proses, fungsi, dan sistem reproduksi.

Selain itu remaja juga harus mengetahui jenis penyakit atau infeksi menular seksual, mampu menghindari kekerasan seksual, serta membangun kepercayaan diri dengan tujuan untuk menghindari perilaku berisiko.

Sementara itu, selain harus memahami soal kespro dan seksualitas, remaja juga perlu diajak berdiskusi tentang pentingnya menjaga kesehatan alat reproduksi.

Pengetahuan Dasar Kesehatan Reproduksi Pada Remaja

Usia remaja adalah masa transisi yang ditandai dengan berbagai perubahan emosi, psikis, dan fisik dengan ciri khas yang unik. Penting bagi remaja untuk mendapatkan informasi yang tepat tentang kesehatan reproduksi dan berbagai faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi.

Sebagai pengenalan terhadap kesehatan reproduksi dasar, remaja harus mengetahui beberapa hal di bawah ini:

  1. Pengenalan tentang proses, fungsi, dan sistem alat reproduksi
  2. Mengetahui penyakit HIV/AIDS dan penyakit menular seksual lainnya, serta dampaknya pada kondisi kesehatan organ reproduksi
  3. Mengetahui dan menghindari kekerasan seksual
  4. Mengetahui pengaruh media dan sosial terhadap aktivitas seksual
  5. Mengembangkan kemampuan dalam berkomunikasi, terutama membentuk kepercayaan diri dengan tujuan untuk menghindari perilaku berisiko.

Cara menjaga kesehatan alat reproduksi


Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan remaja untuk menjaga kesehatan alat reproduksinya.

- Memakai handuk yang lembut, kering, bersih, dan tidak berbau atau lembab

- Memakai celana dalam dengan bahan yang mudah menyerap keringat

- Mengganti pakaian dalam minimal 2 kali dalam sehari

- Bagi perempuan, sesudah buang air kecil, membersihkan alat kelamin sebaiknya dilakukan dari arah depan menuju belakang agar kuman yang terdapat pada anus tidak masuk ke dalam vagina

- Bagi laki-laki, dianjurkan untuk dikhitan atau disunat guna mencegah terjadinya penularan penyakit menular seksual serta menurunkan risiko kanker penis.

Untuk perempuan yang mulai memasuki masa menstruasi juga harus memperhatikan kebersihan alat reproduksi saat menstruasi.

Cara menjaga kebersihan reproduksi saat menstruasi dapat dilakukan dengan:

- Pilihlah pembalut yang bebas dari berbagai jenis bahan berbahaya dan nyaman saat dipakai

- Ganti pembalut secara berkala, antara 3 hingga 5 kali dalam sehari

- Bersihkan vagina terlebih dulu sebelum mengganti pembalut. Membersihkan vagina sebainya dilakukan dengan air mengalir dan sebaiknya hindari penggunaan sabun

- Cuci tangan sampai bersih usai membuang pembalut serta sebelum mengganti pembalut

- Rutin mengganti celana dalam untuk menghindari resiko tidak nyaman di sekitar vagina. Pastikan memakai celana dalam yang terbuat dari bahan yang menyerap keringat

 Kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental, dan sosial secara utuh terkait fungsi, peran, dan sistem reproduksi. Kebersihan alat reproduksi harus dijaga. Cara memelihara kebersihan alat reproduksi antara lain mencuci tangan; membersihkan alat reproduksi setelah buang air; mengenakan celana dalam yang bersih dan higienis; mengelap dengan handuk dan tisu; mencuci pakaian dan celana yang kotor; mengenakan celana yang longgar; membiasakan buang air di toilet atau kamar mandi; serta menjauhi makanan dan minuman tidak sehat.

Bagian tubuh di sekitar alat reproduksi jika kurang bersih dan terawat akan menimbulkan penyakit. Penyakit yang timbul antara lain infeksi saluran kencing, kudis, eksim, dan urethritis. Menjaga kebersihan dan kesehatan alat reproduksi memiliki banyak manfaat.


A. Perlunya Memelihara Alat Reproduksi

Alat reproduksi merupakan bagian tubuh yang memiliki fungsi yang penting bagi tubuh. Kesehatan alat reproduksi juga harus dijaga dengan baik.


1. Manfaat Menjaga Kebersihan Alat Reproduksi
Beberapa manfaat menjaga kebersihan alat reproduksi sebagai berikut.
  1. Kulit di sekitar alat reproduksi selalu sehat dan bebas dari bau tidak sedap.
  2. Aktivitas buang air kecil dan buang air besar tidak terganggu.
  3. Terhindar dari berbagai penyakit.
  4. Dapat beraktivitas sehari-hari dengan nyaman.

2. Tujuan Menjaga Kebersihan Alat Reproduksi
Berikut ini tujuan menjaga kebersihan alat repoduksi.
  1. Memelihara fungsi alat reproduksi.
  2. Menghindari munculnya aroma tidak sedap pada alat reproduksi.
  3. Mencegah terjangkitnya penyakit pada alat reproduksi.
  4. Meningkatkan kenyamanan dalam melakukan aktivitas.

B. Perilaku dalam Memelihara Kebersihan Alat Reproduksi
Membiasakan menjaga kebersihan alat reproduksi menjadikan tubuh selalu sehat.

1. Cara Memelihara Kebersihan Alat Reproduksi
Kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental, dan sosial secara utuh terkait fungsi, peran, dan sistem reproduksi. Kondisi sehat tidak berarti bebas penyakit atau kecacatan, tetapi sehat secara mental dan sosial kultural. Untuk mencapai derajat sehat, kamu harus memelihara kebersihan alat reproduksi. Beberapa cara menjaga kebersihan alat reproduksi antara lain sebagai berikut.


  1. Mencuci Tangan. Tangan biasa digunakan untuk menyentuh benda. Dapat jadi, benda yang disentuh atau dipegang kotor. Setelah buang air, perlu mencuci tangan. Jika tidak dicuci, tangan menjadi tempat kuman berkembang biak. Gunakan sabun ketika mencuci tangan.
  2. Membersihkan Diri setelah Buang Air. Bilaslah anggota tubuh menggunakan air bersih yang mengalir. Gunakan tangan kiri untuk membersihkannya. Gunakan pula sabun agar kebersihannya makin terjaga.
  3. Mengelap dengan Handuk atau Tisu. Untuk menghindari tumbuhnya jamur, perlu mengeringkan tubuhmu dengan mengelap tubuh. Kamu dapat menggunakan handuk atau tisu saat berkeringat atau basah.
  4. Mengenakan Celana Dalam yang Bersih dan Higienis Higienis diartikan bebas dari kuman atau tidak mengandung bibit penyakit. Celana dalam yang kotor dan lembap rentan kuman penyakit.
  5. Mencuci Pakaian dan Celana yang Kotor. Pakaian dan celana kotor menjadi sarang bibit penyakit. Agar tetap bersih, pakaian dan celana kotor harus dicuci. Selanjutnya, pakaian tersebut dijemur dan disetrika.
  6. Mengenakan Celana yang Longgar. Agar kesehatan reproduksi terjaga, sebaiknya
  7. mengenakan celana agak longgar. Kamu dapat bebas bergerak dan lebih nyaman beraktivitas.
  8. Membiasakan Buang Air di Toilet/Kamar Mandi Biasakan buang air di toilet atau kamar mandi. Kebiasaan ini merupakan sikap terpuji dan dapat menjaga kesehatan tubuh.
  9. Menjauhi Makanan dan Minuman yang Kurang Sehat Setiap orang perlu makanan dan minuman sehat. Dengan mengonsumsi menu sehat, kamu dapat menjaga kesehatan alat reproduksi.

2. Penyakit Akibat Kebersihan Alat Reproduksi Tidak Terjaga
Penyakit yang timbul karena alat reproduksi tidak terjaga kebersihannya sebagai berikut.

a. Infeksi Saluran Kencing
Infeksi saluran kencing atau infeksi saluran kemih disebabkan bakteri Escherichia Coli. Infeksi saluran kencing dibagi menjadi infeksi saluran kencing bagian bawah dan infeksi saluran kencing bagian atas.

Gejala infeksi saluran kencing bagian bawah, yaitu rasa ingin selalu buang air kecil, nyeri atau perih saat buang air kecil, warna urine keruh, dan bau urine tidak sedap. Gejala infeksi saluran kencing bagian atas, yaitu nyeri pada bagian selangkangan, mual, dan demam.

b. Kudis
Kudis disebabkan tungau Sarcoptes Scabiei. Tungau menggali sarang di bawah lapisan kulit sehingga kulit gatal dan membentuk ruam. Hindari saling meminjam pakaian atau handuk karena menyebabkan penyakit kulit. Seorang penderita kudis sebaiknya disediakan handuk khusus. Pakaian yang dikenakannya tidak boleh dikenakan orang lain.

c. Eksim
Eksim atau eksema adalah peradangan pada kulit yang menyebabkan munculnya gatal-gatal. Pada kondisi tertentu, kulit memerah, kering, dan pecah-pecah. Eksim merupakan jenis penyakit jangka panjang. Setelah menghilang, gejalanya dapat muncul kembali. Kulit yang terkena eksim tidak boleh digaruk karena menyebabkan infeksi dan iritasi.

d. Urethritis
Urethritis adalah penyakit infeksi yang menyebabkan peradangan pada bagian lapisan uretra. Lapisan uretra adalah sebuah saluran kecil yang berfungsi mengalirkan air kencing ke luar tubuh. Penyebab urethritis antara lain bakteri yang masuk ke saluran uretra sehingga terjadi infeksi.

Pubertas pada Masa Remaja

Ketika berada pada usia remaja, manusia baik laki-laki maupun perempuan akan mengalami pubertas.

Pubertas adalah masa saat seseorang akan mengalami perubahan fisik, pola pikir, dan pematangan fungsi organ reproduksi.

Ketika mengalami pubertas, tubuh seseorang akan berubah, yang dipengaruhi oleh hormon.

Pada laki-laki, pubertas dimulai pada usia 13 atau 14 tahun sampai usia sekitar 17 sampai 19 tahun.

Sedangkan pada perempuan, pubertas dimulai pada usia 10 atau 11 tahun sampai usia 17 sampai 19 tahun.

Ciri fisik remaja yang mengalami pubertas akan berbeda antara laki-laki dengan perempuan.



Ciri fisik laki-laki yang sudah mengalami pubertas adalah:

- Massa otot bertambah

- Dada membidang

- Suara menjadi lebih berat

- Tumbuh kumis dan jakun

- Tumbuh jerawat

- Keringat semakin banyak

Lalu ciri fisik perempuan yang mengalami pubertas adalah:

- Pinggul mulai membesar

- Suara berubah menjadi lebih nyaring

- Tumbuh jerawat

- Mengalami menstruasi

- Keringat semakin banyak

Berbagai penyakit yang bisa menyerang alat reproduksi, yaitu:

1. Keputihan

Adalah penyakit yang terjadi pada perempuan dan disebabkan oleh jamur yang tubuh di pakaian dalam yang kotor.

2. Kanker Rahim

Merupakan kanker yang tumbuh di dalam rahim, yaitu rempat di mana janin tumbuh.

Sama seperti keputihan, kanker rahim juga hanya terjadi pada perempuan.

3. Kanker Prostat

Adalah kanker yang ebrkembang di bagian kelenjar prostat pada laki-laki. Sel kanker prostat bisa menyebar ke bagian tubuh lain, terutama tulang.

4. Gangguan Menstruasi

Setelah mengalami pubertas, perempuan akan mengalami menstruasi setiap bulannya. Namun ada juga yang mengalami gangguan menstruasi.

Akibatnya, hal ini membuat perempuan bisa mengalami menstruasi lebih dari sekali dalam sebulan atau tidak mengalami menstruasi secara teratur.

BAHAYA ROKOK, MINUMAN KERAS DAN NARKOBA ,KELAS 5

  BAHAYA ROKOK, MINUMAN KERAS DAN NARKOBA 3.10 Memahami bahaya merokok, minuman keras, dan narkotika, zat-zat adiktif (NAPZA) serta obat be...