Kompetensi Dasar
3.4 Memahami variasi dan kombinasi gerak dasar lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif untuk membentuk gerak dasar seni bela diri.
Pencak silat
Pencak silat atau silat (berkelahi dengan menggunakan teknik pertahanan diri) ialah seni bela diri Asia yang berakar dari budaya Melayu.
Tradisi silat diturunkan secara lisan dan menyebar dari mulut ke mulut, diajarkan dari guru ke murid. Perkembangan dan penyebaran silat secara historis mulai tercatat ketika penyebarannya banyak dipengaruhi oleh kaum Ulama, seiring dengan penyebaran agama Islam pada abad ke-14 di Nusantara. Kala itu pencak silat telah diajarkan bersama-sama dengan pelajaran agama di surau-surau. Silat lalu berkembang dari sekedar ilmu beladiri dan seni tari rakyat, menjadi bagian dari pendidikan bela negara untuk menghadapi penjajah. Disamping itu juga pencak silat menjadi bagian dari latihan spiritual. Setelah zaman kemerdekaan, silat berkembang menjadi ilmu bela diri formal.
Organisasi silat nasional dibentuk seperti Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) di Indonesia, Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia (PESAKA) di Malaysia, Persekutuan Silat Singapore (PERSIS) di Singapura, dan Persekutuan Silat Brunei Darussalam (PERSIB) di Brunei. Telah tumbuh pula puluhan perguruan-perguruan silat di Amerika Serikat dan Eropa.
Terdapat 4 aspek utama dalam pencak silat, yaitu:
- Aspek Mental Spiritual: Pencak silat membangun dan mengembangkan kepribadian dan karakter mulia seseorang, tahapan semadi, tapa, atau aspek kebatinan lain untuk mencapai tingkat tertinggi keilmuannya.
- Aspek Seni Budaya: Budaya dan permainan “seni” pencak silat ialah salah satu aspek yang sangat penting. Istilah Pencak pada umumnya menggambarkan bentuk seni tarian pencak silat, dengan musik dan busana tradisional.
- Aspek Bela Diri: Kepercayaan dan ketekunan diri ialah sangat penting dalam menguasai ilmu bela diri dalam pencak silat. Istilah silat, cenderung menekankan pada aspek kemampuan teknis bela diri pencak silat.
- Aspek Olah Raga: Ini berarti bahwa aspek fisik dalam pencak silat ialah penting. Pesilat mencoba menyesuaikan pikiran dengan olah tubuh. Kompetisi ialah bagian aspek ini. Aspek olah raga meliputi pertandingan dan demonstrasi bentuk-bentuk jurus, baik untuk tunggal, ganda atau regu.
Tingkat kemahiran
Secara ringkas, murid silat atau pesilat dibagi menjadi beberapa tahap atau tingkat kemahiran, yaitu:
- Pemula, diajari semua yang tahap dasar seperti kuda-kuda,teknik tendangan, pukulan, tangkisan, elakan,tangkapan, bantingan, olah tubuh, maupun rangkaian jurus dasar perguruan dan jurus standar IPSI
- Menengah, ditahap ini, pesilat lebih difokuskan pada aplikasi semua gerakan dasar, pemahaman, variasi, dan disini akan mulai terlihat minat dan bakat pesilat, dan akan disalurkan kepada masing-masing cabang, misalnya Olahraga & Seni Budaya.
- Pelatih, hasil dari kemampuan yang matang berdasarkan pengalaman di tahap pemula, dan menengah akan membuat pesilat melangkah ke tahap selanjutnya, dimana mereka akan diberikan teknik – teknik beladiri perguruan, dimana teknik ini hanya diberikan kepada orang yang memang dipercaya, dan mampu secara teknik maupun moral, karena biasanya teknik beladiri merupakan teknik tempur yang sangat efektif dalam melumpuhkan lawan / sangat mematikan .
- Pendekar, merupakan pesilat yang telah diakui oleh para sesepuh perguruan, mereka akan mewarisi ilmu-ilmu rahasia tingkat tinggi.
Pencak Silat di dunia
Pesilat Vietnam memperagakan permainan golok.
Pencak Silat telah berkembang pesat selama abad ke-20 dan telah menjadi olah raga kompetisi di bawah penguasaan dan peraturan Persilat (Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa, atau The International Pencak Silat Federation). Pencak silat sedang dipromosikan oleh Persilat di beberapa negara di seluruh 5 benua, dengan tujuan membuat pencak silat menjadi olahraga Olimpiade. Persilat mempromosikan Pencak Silat sebagai kompetisi olah raga internasional. Hanya anggota yang diakui Persilat yang diizinkan berpartisipasi pada kompetisi internasional.
Kini, beberapa federasi pencak silat nasional Eropa bersama dengan Persilat telah mendirikan Federasi Pencak Silat Eropa. Pada 1986 Kejuaraan Dunia Pencak Silat pertama di luar Asia, mengambil tempat di Wina, Austria.
Pada tahun 2002 Pencak Silat diperkenalkan sebagai bagian program pertunjukan di Asian Games di Busan, Korea Selatan untuk pertama kalinya. Kejuaraan Dunia terakhir ialah pada 2002 mengambil tempat di Penang, Malaysia pada Desember 2002.
Selain dari upaya Persilat yang membuat pencak silat sebagai pertandingan olahraga, masih ada banyak aliran-aliran tua tradisional yang mengembangkan pencak silat dengan nama Silek dan Silat di berbagai belahan dunia. Diperkirakan ada ratusan aliran (gaya) dan ribuan perguruan.
Padepokan Pencak Silat Indonesia
Padepokan adalah istilah Jawa yang berarti sebuah kompleks perumahan dengan areal cukup luas yang disediakan untuk belajar dan mengajar pengetahuan dan keterampilan tertentu. Padepokan yang disediakan untuk belajar dan mengajar Pencak Silat dinamakan Padepokan Pencak Silat
Padepokan Pencak Silat Indonesia (PnPSI) mempunyai sekurang-kurangnya 5 fungsi, yakni :
- Sebagai pusat informasi, pendidikan, penyajian dan promosi berbagai hal yang menyangkut Pencak Silat.
- Sebagai pusat berbagai kegiatan yang berhubu-ngan dengan upaya pelestarian, pengembangan, penyebaran dan pening-katan citra Pencak Silat dan nilai-nilainya.
- Sebagai sarana untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan masyarakat Pencak Silat Indonesia.
- Sebagai sarana untuk mempererat persahabatan diantara masyarakat Pencak Silat di berbagai negara.
- Sebagai sarana untuk memasyarakatkan 2 kode etik manusia Pencak Silat, yakni : Prasetya Pesilat Indonesia dan Ikrar Pesilat.
Organisasi Pencak Silat
- PERSILAT– Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa
- IPSI – Ikatan Pencak Silat Indonesia
- PESAKA Malaysia – Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia
- PERSISI – Persekutuan Silat Singapore
- EPSF – European Pencak Silat Federation
Teknik Dasar Pencak Silat beserta Gambar
Pencak silat sudah tak diragukan lagi sebagai salah satu seni ilmu bela diri yang terkenal di Indonesia dan bahkan bisa dibilang menjadi olahraga bela diri turun-temurun. Ada banyak teknik dasar pencak silat yang perlu untuk dikuasai oleh setiap praktisi atau pemain pencak silat pemula. Dengan banyak berlatih disertai dengan ketekunan tinggi, teknik-teknik ini bukanlah masalah besar
Kuda-kuda
Seperti pada teknik dasar Wing Chun, pencak silat juga memiliki teknik kuda-kuda dan ini adalah teknik yang paling mendasar serta awal. Posisi ini harus dikuasai betul oleh para petarung atau pemain pencak silat dengan berdiri dan siap menghadapi lawan. Untuk sikap kuda-kuda sendiri terdiri dari beberapa jenis.
- Kuda-kuda Belakang
Ketika seorang petarung melakukan kuda-kuda belakang, itu artinya posisi harus menumpukan berat badan di bagian kaki belakang. Bagian tumit bisa ditumpukan untuk berpijak supaya tubuh dapat lebh condong ke depan. Sementara itu, kaki bagian depan bisa berjinjit sambil tumit ditapakkan ke permukaan tanah.
- Kuda-kuda Depan
Bukan hanya kuda-kuda belakang, melainkan kuda-kuda depan juga perlu untuk dikuasai oleh setiap petarung pencak silat di mana posisi salah satu kaki harus ada di depan dan lainnya berada di belakang sambil diluruskan. Sampingkan kaki belakang dengan arah keluar dan tumpukan berat badan ke arah depan. Badan bisa dalam posisi tegap dan fokus pandangan adalah lurus ke depan.
- Kuda-kuda Samping
Petarung dalam melakukan teknik ini bisa memosisikan diri dengan salah satu kaki ditekuk ke samping. Sementara itu, kaki lainnya bisa diluruskan ke arah samping lainnya. Tumpukanlah berat badan di bagian kaki yang Anda tekuk tadi dan tubuh harus juga dalam kondisi tegap supaya pundak lebih segaris atau sejajar dengan kaki.
- Kuda-kuda Silang Depan
Pada teknik kuda-kuda silang ke depan, ini adalah teknik gerakan gabungan kuda-kuda depan dan menyamping yang dilakukan pada waktu yang sama. Ketika petarung melakukan kuda-kuda silang depan, bentuknya adalah dengan cara salah satu kaki ditapakkan ke arah depan dan ditekuk.
Kaki tersebutlah yang digunakan sebagai penopang berat badan petarung. Sementara itu, untuk kaki yang lain bisa Anda posisikan melawan arah kaki sebelumnya secara ringan. Yang perlu dilakukan oleh para petarung adalah memosisikan sentuhan ujung jari lain beserta ibu jari ke permukaan tanah selanjutnya.
- Kuda-kuda Silang Belakang
Kuda-kuda selanjutnya adalah teknik kuda-kuda silang belakang yang artinya merupakan posisi atau gerakan sebaliknya dari kuda-kuda silang depan. Para petarung bisa melakukannya dengan memosisikan salah satu kaki untuk menopang berat tubuh serta kaki yang lain secara ringan. Hanya bedanya, posisikan badan mengarah ke belakang dengan posisi kaki yang ringan ada di depan sedikit.
- Kuda-kuda Tengah
Pada teknik kuda-kuda tengah, yang perlu dilakukan oleh para petarung adalah melebarkan kedua kaki sambil kemudian kaki ditekuk. Tekukan kaki ini bertujuan agar badan bisa lebih rendah. Dengan demikian, berat badan bisa ditumpukan di bagian titik tengah tubuh yang perlu juga untuk dilatih terus-menerus hingga sempurna.
Sikap Pasang
Sikap pasang merupakan teknik dasar lainnya dalam olahraga bela diri pencak silat yang para petarung juga perlu untuk menguasainya dengan baik. Ada 4 sikap yang bisa dilatih secara keras untuk bisa menguasainya secara sempurna. Berikut ini adalah ulasan singkat 4 sikap yang dimaksud:
- Pasang Satu – Pasang satu adalah suatu teknik bersikap di dalam pencak silat di mana posisi badan petarung bisa dalam kondisi tegap dan kedua tangan ada di sisi tubuh. Dalam keadaan siap silat, kedua kaki petarung dapat dibuka di mana lebarnya bisa disetarakan dengan lebar bahu.
- Pasang Dua – Pasang dua adalah suatu teknik bersikap di dalam pencak silat di mana posisi yang perlu dibentuk oleh petarung dengan badan berposisi tegak sambil membuka kedua kaki yang lebarnya selebar bahu. Tak hanya itu, pastikan untuk posisi kedua tangan dalam kondisi mengepal dan disejajarkan dengan pinggang; ini agak berbeda dengan pasang satu.
- Pasang Tiga – Pasang tiga adalah suatu teknik bersikap di dalam pencak silat di mana petarung perlu memasang posisi badan persis seperti ketika melakukan pasang dua dan posisi pastikan untuk senantiasa tegak lurus. Jangan lupa untuk membuka kaki selebar bahu sambil mengangkat tangan yang sejajar dengan mata dan kepalan tangan pastikan untuk dalam kondisi terbuka.
- Pasang Empat – Pasang empat adalah suatu teknik bersikap di dalam pencak silat di mana petarung bisa membentuk sikap badan dan juga pandangan mata seperti ketika melakukan sikap pasang tiga. Perbedaannya hanyalah pada bagian tangan yang bisa kita angkat sejajar mata namun dengan posisi silang. Kepalan tangan yang awalnya terbuka bisa dikepalkan.
(Baca juga: teknik bola tangan – teknik angkat besi – teknik senam irama – teknik dasar parkour)
Pola Langkah
Di dalam pencak silat, tidak ketinggalan pola langkah pun menjadi teknik dasar yang perlu dilatih dan dikuasai oleh setiap petarung. Ada 6 pola langkah yang perlu untuk dilatih hingga eksekusinya menjadi sempurna, terutama saat pertandingan.
- Pola Langkah Lurus – Dalam pencak silat, teknik pola langkah lurus adalah ketika petarung melakukan gerak langkah menciptakan garis lurus. Ketika membentuk garis lurus, hal ini bisa dilakukan saat melangkah maju maupun mundur. Dalam praktiknya, petarung bisa memulainya dari salah satu teknik kuda-kuda yang sudah dibahas sebelumnya, terutama dari kuda-kuda tengah.
- Pola Langkah Zig-zag – Dalam pencak silat, pola langkah zig-zag adalah ketika petarung melakukan gerak langkah menciptakan mata gergaji alias zig-zag itu tadi. Dalam praktiknya, petarung bisa memulainya dari sikap pasang lebih dulu di mana pola langkah yang dibentuk kemudian adalah menyerong.
- Pola Langkah Huruf S – Dalam pencak silat, pola langkah huruf S bisa dilakukan oleh petarung dengan berdiri dengan posisi titik mengarah sesuai dengan arah yang ditunjukkan. Kaki kanan geser ke arah berat badan yang sedang bertumpu pada kaki kanan yang kemudian dilanjutkan atau disusul dengan kaki kiri. Gerakan pola langkah ini pada dasarnya menggabungkan 3 teknik kuda-kuda yang menciptakan huruf S. Penggunaan kombinasi kuda-kuda di sini antara lain adalah kuda-kuda samping, belakang dna tengah.
- Pola Langkah Huruf U – Dalam pencak silat, pola langkah huruf U atau ladam bisa petarung mulai dengan sikap tubuh awal tegak dan menggerakkan kaki ke sisi kanan yang disusul dengan kaki kiri merapat sebelum kaki kiri maju. Tarik kembali kaki dan menutup yang lalu digerakkan ke sisi kiri dan tarik kaki kanan untuk menutup sebelum dilangkahkan ke arah depan. Untuk langkah terakhir, tarik kaki kanan lagi untuk merapat dan membentuk sikap awal.
- Pola Langkah Segi Tiga – Dalam pencak silat, pola langkah segitiga ini adalah ketika petarung bergerak membentuk bidang segitiga. Biasanya, teknik ini dilaksanakan dengan memanfaatkan 2 teknik kuda-kuda, yakni kuda-kuda depan dan tengah.
- Pola Langkah Segi Empat – Dalam pencak silat, pola langkah segiempat adalah saat petarung bergerak dengan memanfaatkan gabungan kuda-kuda depan dan tengah, mirip dengan langkah segitiga, hanya saja harus dilakukan dengan cara siap kuda-kuda depan lebih dulu. Setelah itu, lakukan gerakan maju menggunakan kuda-kuda tengah dan barulah bisa terbentuk pola langkah segi empat yang dimaksud.
Pukulan
Teknik memukul juga terdapat pada pencak silat di mana pukulan juga adalah teknik yang ada pada olahraga bela diri lainnya, seperti teknik dasar tinju. Dalam pencak silat, ada 4 macam pukulan yang kiranya bisa menjadi pengetahuan bersama dan dilatih oleh para petarung pemula.
- Pukulan Lurus – Dalam pencak silat, pukulan lurus merupakan pukulan yang petarung perlu lakukan dengan mengarahkan salah satu tangan untuk melakukan aksi memukul ke depan. Target utama adalah dada lawan dan pastikan bahwa tangan yang lain melindungi diri sendiri, yaitu bagian perut ke atas.
- Pukulan Bandul – Dalam pencak silat, pukulan bandul perlu petarung lakukan dengan cara salah satu tangan diayun dengan mengepalkannya lebih dulu dan ayun ke arah sasaran ulu hati, sedangkan tangan yang lain bertugas menutup ke arah lawan.
- Pukulan Melingkar – Di dalam pencak silat, tujuan utama dari gerakan teknik pukulan melingkar satu-satunya adalah menargetkan pinggang lawan. Petarung perlu bergerak mendekati lawan di mana gerakan tubuh dan bahu wajib mendukung.
- Pukulan Tegak – Pada pencak silat, gerakan teknik pukulan tegak adalah menargetkan pundak lawan, terutama sisi kanan. Namun sebenarnya juga bisa untuk dipakai menyerang bahu lawan sebelah kiri.
Tendangan
Setelah membahas teknik pukulan, tentu kita juga perlu tahu bagaimana teknik menendang yang benar di dalam pencak silat. Bila dalam teknik dasar Judo, Taekwondo dan bela diri lainnya kita mengenal ada teknik tendangan, maka pencak silat juga ada.
- Tendangan Lurus – Sama seperti jenis pukulan, teknik dasar pada pencak silat juga ada tendangan lurus yang dilakukan ke arah depan. Petarung perlu melakukannya dengan menghentakkan ke arah depan telapak kaki dengan membuatnya sejajar dengan bahu.
- Tendangan Samping – Dalam tendangan samping, teknik gerakan yang perlu dikuasai oleh para petarung pencak silat adalah menendang menggunakan punggung kaki.
- Tendangan Melingkar – Untuk tendangan satu ini, petarung perlu melakukan tendangan dari arah samping luar lalu mengayunkan tendangan sampai kaki lurus dan menggunakan hentakan punggung kaki.
- Tendangan Huruf T – Ada lagi bentuk tendangan huruf T di mana gerakan ini dilakukan petarung dengan tubuh mengarah menyamping dan menggunakan hentakan telapak kaki lalu menendang secara lurus ke depan.
Tangkisan
Selain menendang dan memukul, dalam pencak silat juga para petarung perlu tahu dan menguasai bagaimana cara menangkis gerakan serangan lawan. Berikut ini adalah beberapa teknik tangkisan untuk diketahui dan dipelajari.
- Tangkisan Luar – Dalam teknik ini, petarung perlu melakukan tangkisan untuk serangan dari luar dan petarung harus memakai tangan sebagai penepis serangan ke arah samping.
- Tangkisan Atas – Dalam teknik ini, petarung perlu melakukan tangkisan untuk serangan dari luar yang sasarannya adalah kepala dengan menaruh tangan tepat di atas kepala.
- Tangkisan Dalam – Dalam teknik ini, petarung perlu melakukan tangkisan terhadap serangan dari luar dengan cara tangan diletakkan secara sejajar dengan bahu.
- Tangkisan Bawah – Dalam teknik ini, petarung perlu melakukan tangkisan terhadap serangan dari luar yang menyerang ke bagian bawah tubuh sambil merendahkan tubuh lalu kemudian tangan diluruskan ke bawah.
Sikap Lainnya
Dalam teknik pencak silat, ada pula teknik yang berkaitan dengan sikap. Para petarung juga sebaiknya melatih sikap-sikap ini karena akan sangat berguna ketika berhadapan dengan lawan dan supaya mampu menyesuaikan dengan situasi maupun gerakan-gerakan sebelumnya.
- Sikap Berbaring
Sikap berbaring adalah sikap yang dilakukan petarung ketika hendak bertahan dari serangan lawan.
- Sikap Miring – Posisi tubuh petarung harus dalam kondisi miring dengan pandangan fokus lurus ke depan sambil salah satu tungkai kaki ditekuk mendekati dada. Kaki lainnya bisa diluruskan juga ke depan, sementara tangan sebagai penopang berat badan dan siku ditaruk pada permukaan lantai di mana tangan lainnya berada di atas paha.
- Sikap Telentang – Posisi tubuh petarung harus dalam kondisi telentang pandangan juga harus ke atas sambil satu tungkai ditekuk dan tungkai lainnya diluruskan. Satu tangan posisikan di tanah dan siku bisa dibengkokkan, sementara tangan lainnya bisa ada di atas dada.
- Sikap Telungkup – Posisi tubuh petarung harus dalam kondisi telungkup sambil memandang lurus ke depan. Kedua kaki luruskan dan kedua tangan posisikan menyentuh permukaan lantai sambil membengkokkan siku sampai rapat.
- Sikap Duduk
Sikap duduk pada pencak silat biasanya dilakukan dengan kedua kaki ada di tanah dan berat badan ditumpukan seluruhnya pada bagian pinggang.
- Sikap Sempok – Posisi badan petarung dalam sikap ini harus tegap dan memandang lurus ke arah depan, sementara kedua tungkai posisinya dilipat di bawah bokong dan tungkai lainnya bisa ditekukkan ke atas. Telapak tangan bisa diposisikan di depan dada namun menghadap atas.
- Sikap Simpuh – Posisi tubuh petarung harus tegap dan memandang lurus ke depan sambil melipat kedua tungkai ke belakang. Rapatkan ujung kaki dan tumit menghadap atas, sementara telapak tangan keduanya diletakkan di atas paha.
- Sikap Sila – Posisi tubuh petarung harus tegap dan memandang ke depan. Bokong dirapatkan pada lantai dan silangkan kedua kaki di depan tubuh sambil telapak tangan berada di atas lutut.
- Sikap Duduk – Posisi tubuh petarung harus tegap dan memandang lurus ke depan sambil bokong dirapatkan pada lantai. Kedua tungkai beserta lutut tekuklah dan arah lutut adalah ke depan, sementara itu bengkokkan kedua lengan dengan posisi depan tubuh.
- Sikap Jongkok
- Sikap Jongkok – Posisi tubuh petarung harus tegap sambil memandang lurus ke arah depan. Lalu, bagian tungkai tekuklah di kedua ujung kaki bagian dalam dan angkatlah tumit.
- Sikap Jengkeng – Posisi tubuh petarung harus tegap dengan pandangan ke depan lurus di mana kaki juga menghadap depan. Tekuklah lutut lalu lutut bersama dengan kaki belakang tumpukan ke atas lantai.
Itulah beberapa hal tentang teknik dasar pencak silat yang penting untuk kita semua ketahui. Kiranya dengan gambaran penjelasan teknik-teknik ini, dapat berguna bagi Anda.
Arena Pertandingan Pencak Silat disebut dengan gelanggang.